Senin, 20 Februari 2012 | By: Susiana Sidabutar

Sebuah Pemodifikasian Formula Untuk Menentukan Tissue Phantom Ratio (TPR) Berkas Foton: Instrumentasi Medis


Sebuah Pemodifikasian Formula Untuk Menentukan Tissue Phantom Ratio (TPR) Berkas Foton

Konsep Tissue Air Ratio (TAR) bekerja dengan baik pada pengaturan isosentris untuk energi foton Kobalt 60 dan kebawah. Untuk sinar X megavoltage yang dihasilkan dengan energi tinggi treatment LINAC, konsep TAR berhenti karena kesulitan dalam pengukuran “dosis pada massa kecil air di udara” pada energi tersebut (ukuran build-up cap yang ditentukan untuk kamar ionisasi menjadi terlalu besar. Untuk melewatkan masalah ini, konsep TPR diperkenalkan untuk penggunaan pada megavoltage pengaturan isosentris. Untuk pengukuran dosis kedalaman pada metode SSD dan SAD pada air dan pada udara- PTW fantom air dengan interface MP3 sudah digunakan untuk gerakan Farmer kamar ion volumnya 0.01cc. Software Mephysto juga digunakan untuk gerakan kamar ion untuk pemerolehan data tambahan 1mm keduanya secara lateral dan dalam kedalaman. Sigma Plot 8.0 dipakai untuk menganalisis pengukuran data, dan menghitung deviasi standar.
Nilai TPR yang normal dihitung dari data pengukuran PDD tanpa beberapan modifikasi TPR20,10 .Dan dapat juga diperoleh dari relasi yang sederhana:
TPR20,10=1.2661 PDD20,10 - 0.0595 ………….…(1) 

PDD20,10 disini  adalah rasio PDD 20 cm dan 10 cm untuk ukuran lapangan 10cmx10cm ditetapkan pada permukaan fantom dengan SSD 100 cm. TPR dibentuk dengan rasio dosis serap (D2 ) pada kedalaman d sampai dosis D1 pada kedalaman referensi dr (Gambar 1).
TPR(d,B)= D2/D1…………….………………….(2)
Hal ini penting untuk menjadi catatan bahwa formulasi ini, ukuran lapangan menunjuk kepada ukuran lapangan pada kedalaman d sehingga D3/D4 = TPR (d,C). TPR bergantung pada sedikit parameter dari PDD. Secara khusus definisi TPR ini tidak bergantung pada jarak dari sumber.



Gambar 1: skema diagram pengaturan pengukuran untuk memperoleh PDD dan TPR
Pada sistem yang sama pengukuran TPR menggunakan formula berikut TPR (z,AQ,hγ) = laju dosis pada titik P (Dp) atau laju dosis pada Pref = Dp/Dpref .
Dp disini adalah pengukuran pada kedalaman berubah-ubah dimana kita mengetahui nilai TPR dan Dref  adalah pengukuran dosis pada kedalaman referensi khusus 5 cm pada berkas sumbu utama. Penting bahwa ukuran lapangan selalu konstan pada titik Q di kedua diagram. Diagram menunjukkan bahwa kita perlu untuk mengukur dosis pada 2 kondisi yang berbeda. Kita perlu mengatur prosedur dosimetri dua kali untuk pengukuran, sehingga mempunyai kesempatan untuk membuat error.  Salah satu pengaturan terkait dengan yang lain adalah pemenuhan atau penghilangan air dari fantom air. Hal ini menghabiskan waktu. Dalam kerjanya, modifikasi formula sudah dikembangkan untuk mengukur nilai TPR pada beberapa ukuran lapangan di
beberapa kedalaman dari nilai PDD. Keuntungan utama formulasi ini, kita dapat mengukur dengan mudah pengukuran PDD di beberapa ukuran lapangan pada beberapa kedalaman. Dan mengurangi kesalahan karena penempatan kamar ionisasi dilakukan satu kali dan pada berkas sumbu utama.
Formulasi
Diagram (Gambar 1) skema pengukuran PDD dan TPR pada fantom air diilustrasikan dengan:
Dari
mengikuti
menggunakan
Terakhir diperoleh       
 
Dan
 
Atau
 
Sebuah pengaturan formula yang lengkap diberi untuk mengkonversi PPD untuk foton dari 1 SSD ke SSD yang lain dari PDD. Karena Peak Scatter Factor (PSF) sering dekat pada kesatuan, rasio ini sering diabaikan. Dan tidak menjadi soal apakah persamaan 11 atau 12 digunakan.



Alasan untuk perbedaan terkait asumsi digunakaannya persamaan asal 11, bahwa PSF tidak bergantung SSD6, 7, 8. Namun kenyataannya tidak benar. Untuk alasan konsistensi, pembaca boleh menggantikan ke tambahan 25 ke “the British Journal of Radiology” jika ingin menghitung TPR dan menghitung kesamaan kuantitas sumbu utama dan hal kesalahan.


0 komentar:

Posting Komentar