Selasa, 26 April 2011 | By: Susiana Sidabutar

INSTRUMENTASI MEDIS UI MRI

MRI (Magnetic Resonance Imaging) 
Magnetic Resonance Imaging atau disingkat MRI adalah alat medis yang tidak menggunakan radiasi ionisasi (sinar X). seperti namanya, MRI memanfaatkan medan magnet penuh (besar dan kuat), gelombang radio dan menggunakan sebuah komputer untuk menghasilkan gambar organ-organ, jaringan lunak, tulang dan hampir semua struktur  internal tubuh lainnya secara terperinci. Gambar-gambar tersebut akan terlihat di monitor komputer, ditranmisikan secara elektronik dan kemudian di copy ke dalam CD.
Semakin berkembang pesat teknologi, MRI sekarang dapat menghasilkan kualitas gambar yang sangat tinggi.

Gambar dibawah adalah mesin MRI



Berikut adalah hasil pencitraan atau gambar dari monitor komputer

          MRI memiliki 3 tipe, antara lain Closed MRI, Open MRI dan Standing MRI. namun yang sering digunakan adalah Closed MRI dan Open MRI.
 


1. Closed MRI adalah mesin MRI tradisional atau jenis mesin yang  paling tua. Prosedurnya: pasien berbaring diatas meja, dan pasien yang berada diatas meja diluncurkan kedalam tabung besar. Prosedur biasanya berlangsung sekitar 30-45 menit sementara pasien tetap pada posisinya. 
Gambar mesin Closed MR


2. Open MRI dibuat dalam bentuk konfigurasi "C". Pasien diluncurkan kedalam, keluar, kesamping,  namun tidak sepenuhnya pasien masuk atau tertutup dalam mesin.
Gambar Open MRI
  
Perbedaan utama antara Open MRI dengan Closed MRI adalah dalam ukurannya dan berapa banyak mesin terdapat di sekitar pasien. Mesin Closed MRI memiliki suatu tabung kecil dan lebih sempit sehingga memberikan gambar yang terbaik. Mesin MRI terbuka terbuka pada tiga sisi, sehingga lebih nyaman bagi pasien, begitu pula pada pasien yang berbadan besar dan pasien penderita sesak nafas. Namun gambar yang dihasilkan tidak sebagus Closed MRI karena magnet tidak berada atau berkeliling pada seluruh tubuh.


Just Info
Sampai sekarang telah di percaya bahwa penyakit Alzheimer dan bentuk lain dari demensia (pikun) dapat didiagnosis hanya jika gejala muncul dan hampir selalu terlihat ketika pasien berada pada umur  70 atau 80-an. Sekarang penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa lesi (area jaringan tidak normal pada tubuh) di otak merupakan karakteristik penyakit Alzheimer dan dapat terdeteksi dalam otak orang sehat di usia 40-an. Seiring dengan ini uji skill mental yang sederhana mungkin mampu mendeteksi masalah bertahun-tahun lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti Australia dan Inggris dan melibatkan kelompok 431 orang-orang Canberra yang sehat berusia 44-48 tahun. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang kurang baik pada tes kognitif khusus lebih mungkin untuk memiliki lesi pada materi putih di otak. Lesi dapat dideteksi dengan menggunakan pemindaian magnetic resonance imaging atau MRI scan dan muncul sebagai titik-titik yang kecil sekali. Pasien ini tidak memiliki gejala apapun. Menurut Daud Bunce, seorang peneliti di Pusat Penelitian Kesehatan Mental di Universitas Nasional Australia, masih belum jelas jika ada dari mereka dengan lesi akan terus mengembangkan demensia. Tetapi lesi ini mirip dengan yang ditemukan pada pasien yang meninggal dengan penyakit Alzheimer. Beliau berkata, "Ini salah satu penelitian pertama untuk menunjukkan bahwa lesi materi-putih yang ada dalam suatu kelompok muda . Kedua, kami telah mampu memprediksi lesi ini melalui cukup sederhana-untuk-mengelola tugas kognitif." Profesor Bunce juga bekerja di Pusat Kognisi dan Neuroimaging di London's Brunel University.
Minggu, 24 April 2011 | By: Susiana Sidabutar

INSTRUMENTASI MEDIS UI EEG

ELECTROENCEPHALOGRAM  /ELEKTROENSEFALOGRAM (EEG)

EEG
 

Mesin electroencephalogram (EEG) merupakan satu mesin yang digunakan untuk menghasilkan gambar yang menunjukkan aktiviti elektrik di dalam otak. Alat ni telah digunakan untuk diagnosis perubatan serta kajian neurobiologi. Komponen utama dalam mesin EEG termasuk elektroda, amplifiers, modul pengawalan komputer, dan alat paparan. Electroencephalografi adalah prosedur pencatatan aktifitas listrik otak dengan alat pencatatan yang peka sedangkan grafik yang dihasilkannya disebut Electroencephalogram.
 Electroencephalogram (EEG) dan analisa peta topografi menggabungkan fungsi perhitungan komputer berkecepatan tinggi dan diagnosis electroencephalogram yang sangat rumit, analisis jumlah besar dalam diagnosis electroencephalogram dan mengurangi kesalahan terbesar manusia. Hal ini mendapatkan hasil diagnosis yang akurat dalam beberapa menit singkat.

Mesin EEG Modern

Saat ini, software yang digunakan dalam bidang electroencephalology telah terautorisasi oleh argumentasi para ahli dan terbukti melalui berbagai aplikasi klinis. Tingkat akurasi diagnosis dari alat ini tinggi yakni hingga 85%. Biaya software yang rendah, kepraktisan ekonomi, instalasi yang mudah, dan kestabilan merupakan keuntungan tambahan. Software ini juga mudah dioperasikan. Ketika menggabungkan software dengan alat electroencephalogram, tidak hanya dapat meningkatkan standart hardware rumah sakit, tetapi juga memenuhi kebutuhan bisnis rumah sakit. Perangkat lunak ini memiliki kompatibilitas yang besar dan itu berlaku untuk berbagai electroencephalogram tipe baru, tipe lama, dan ter-upgrade.
Karakteristik Sistem EEG:
Secara otomatis dapat mendiagnosa hasil, akan lebih mudah dan akurat.
Dibandingkan dengan electroencephalogram tradisional, ia memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Kemampuan visualisasi kuat, tingkat akurasi yang tinggi, kesalahan kecil.
2. Mudah pengoperasian, periode pelatihan singkat.
3. Tingkat diagnosis yang akurat.
4. Memiliki sistem data diagnosis yang terautorisasi, yang menyediakan bukti
kuat untuk mendiagnosis kasus yang sulit dan rumit.
Gejala-gejala yang dapat didiagnosis dengan EEG antara lain:
1. Jatuh sakit, radang otak, kekurangan pasokan
darah ke serebral
2. Tumor otak, arteriosklerosis otak, trombosis serebral
3. Sakit kepala, iskemia otak, pendarahan otak
4. Trauma otak, neurasthenic.